rss
twitter
    follow me in twitter :D

Sunday, April 22, 2012

Rendahnya Tingkat Kwalitas Pendidikan Di Indonesia


Tolak ukur sebuah bangsa agar agar menyandang prediket sebagai negara yang maju adalah di lihat dari faktor internal negara itu sendiri, adapun faktor itu mencakup tentang kapabilitas pendidikan, melek huruf, kemudian bagaimana masyarakat di dalamnya bisa memanfaatkan sumberdaya alam di dalamnya, kemudian bagai mana masyarakatnya bisa mewujudkan stabilitas pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi yang baik dan lain sebagainya. Semuanya itu merupakan tolak ukur bagi majunya bangsa.namun ada salah satu faktor yang menjadi prioritas paling penting bagi majunya bangsa , dimana  faktor tersebut juga merupakan faktor penentu atau mempunyai variabel utama dengan dengan faktor yang lainya, faktor tersebuat adalah faktor pendidikan.

Menurut hitungan index pembangunan manusia (IPM) indonesia pada tahun 2007 menduduki peringkat ke 111 dari negara negara yang ada di dunia ini dimana urutan pertama di duduki oleh negara norwegia. pada tahun ini indonesia masih kalah dari negara ASEAN Thailand yang menduduki posisi ke 87 mesikipin Thailand mengalami penurunan 1 peringkat dari posisi sebelumnya. Kemudian di susul pada tahun 2010 setelahnya, Indonesia mengalami peningkatan dari posisi 111 naik ke peringkat 110.kemudian pada tahun 2011 indonesia mengalami penurunan secara drastis menjadi negra yang berad dalam posisi ke 124 dari 187 negara di survai dengan skor 0,617. Di kawasan ASEAN, indonesia hanya unggul dari vietnam yang mempunyai nilai 0,593, kemudian juga laos yang mempunyai sekor nilai 0,524.namun di banding dengan negara yang lain di asia tenggara, indonesia masih kalah dengan singapor dengan sekor nilai IPM 0,866, kemudian di susul dengan negara brunai yang memiliki nilai IPM 0,838, malaysia 0,761 ,thailand 0,682 dan terahir filiphina dengan nilai sekor IPM 0,644.Perbandingan ini menunjukkan bahwa indonesia masih kalah jauh dengan negara negara tetangganya seperti malasyia brunai singapor dan lainya.kemudian yang menjadi pertanyaan kita sekarang sampai saat ini adalah, sebenarnya permasalahan apa yang menjadikan indonesia memiliki nilai IPM yang turun secara drastis berada pada posisi 124 dari 187 negara? sebenarnya sudah cukup jelas apa bila kita ingin melihat penyebab dari turunya IPM indonesia.

Secara fungsionalis, sesungguhnya IPM adalah lembaga yang mensurfai tentang tingkat pembangunan rata rata dalam negara maaju maupun berkembang. Mereka meneliti tingkat kesejahteraan masyarakat negara yang ada di dalamnya melalui tingkat taraf hidup manusia, kemudian melek huruf atau pendidikan masyarakat di dalamnya serta meliputi masalah standar hidup yang di miliki masyarakat.maka kita bisa ambil kesimpulan sederhana dari pertanyaan di  atas, bahwa sesungguhnya penyebab turunya  indonesia pada saat ini adalah dalam IPM (index pengembangan manusia) sebab dari rendanya kwalitas kesejahteraan masyarakat dalam negri ini khususnya dalam bidang pendidikan. mengapa disini saya katakan pendidikan adalah penyebab yang khusus,?karena apabila kita melihat, bagai man sesungguhnya peran negara yang paling utama itu adalah terletak pada kwalitas pendidikan yang di miliki oleh stiap individu di dalamnya.

pendidikan merupakan tolak ukur agar supaya bangsa menjadi bangsa yang maju dan sejahtera serta beradap tentunya apabila kwalitas pendidikan di setiap masyarakatnya bagus. Contoh negarai india, tokoh mereka pernah mengatakan, sesungguhnya yang harus dilakukan negara untuk pertama kalinya adalah bukan meningkatkan tingkat kwalitas pertumbuhan ekonomi yang ada di negara ,namun yang harus di tingkatkan untuk pertama kali adalah tingkat kwalitas pendidikan masyarakat di dalamnya. Apa bila kwallitas pendidikan yang ada pada masyarakat itu ada dan berjalan dengan baik maka akan mudah negara dalam meraih negaranya untuk menjadi negara maju dan sejahtera, karena masyarakat di dalamnya sudah mempunyai rata rata pendidikan yang baik dan bisa berfikir mana yang baik dan yang buruk.dengan adanya kwalitas pendidikan yang baik juga akan melahirkan profesor profesor yang handal dalam dalam bidangnya,sehingga profesor tersebut sangat mempunyai peran penuh bagi kemajuan bangsa.contoh ini adalah seperti contoh negara singgapore yang mempunyai jumlah rata rata profesor terbanyak diantara negara lain.

Di dalam aturan undang undang yang di buat oleh pemerintah mendiknas,di sebutkan bahwa , indonesia dalam upaya untuk meningkatkan kwalitas pendidikan baik itu dalam segi sistem atau kurikulum dan infra struktur didalamnya ,pemerintah memberi 20%  anggaran alokasi  dana APBN nya untuk di pakai. Hal ini tertera dalam UUdi  yang di buat oleh pemerintah yang di atur secara tegas dalam pasal  31 ayat (4) menegaskan negara untuk memprioritaskan anggaran pendidikan sekuran kurangnya 20 persen dari APBN serta dari anggaran pendapatan daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.20% merupakan jumlah yang sangat banyak apabila di banding dengan dana yang di berikan kepada pemerintah oleh departemen departemen lainya.namun, dengan angka yang sangat banyak seperti itu, semestinya indonesia sudah layak menjadi negara yang mempunyai kwalitas pendidikan yang tinggi seperti negara lain apa bila pemerintah bisa memanfaatkanya dengan baik.

namun pertanyaan selanjutnya adalah. Apakah memang dengan adanya dana yang sekian banyak di ambil dari APBN bisa di jadikan solusi untuk meningkatkan kwalitas bangsa ini, apakah semuanya harus di ukur dengan materi? Munkin saja ada faktor yang lain yang menjadikan kwalitas pendidikan di indonesia ini buruk

Belajar Dari Negara Lain

nampaknya indonesia harus sering belajar dengan negara negara lain, yang mungkin mempunyai tingkat kwalitas pendidikan yang rata rata ada pada papan atas,agar supaya kwalitas guru dan murid menjadi pribadi yang bagus  seperti irlandia, norwegia, kore dan negara negara maju lainya.

pendidikan yang terjadi di negri ini sebenarnya adalah pendidikan yang lebih cenderung kepda pragmatisme. Pemerintah hanya menyediakan dana sebanyak banyaknya kepada departemen pendidian kemudian dana di salurkan kepada pemerintah daerah kemudian turun lalgi ke sekolah sekolah di  daerah, tanpa memperbaiki kwalitas kerja institusi dan orang orang di dalamnya termasuk guru dan murid juga.

Kemudian, apabila kita bandingkan dengan negara negara yang lain,permasalahan kwalitas pendidikan juga sesungguhnya terjadi di negara lain,khususnya menyangkut bagai mana sistem pendidikan bisa berjalan dengan lancar .,kendala kendala yang ada di negara jerman juga relatif sama, mereka menggunakan dana sebanyak banyaknya dengan maksud untuk memper baik kwalitas pendidikan di dalamnya nmaun masih saja, itu tidak mengubah keseluruhan sistem di dalamnya.berbeda dengan negara negara  yang mempunyai kwalitas pendidikan yang tinggi, seperti irlandia, mereka tidak usah repot repot mengeluarkan anggaran yang banyak buat meningkatkan kwalitas pendidikan didalamnya. Namun mereka cukup memberi kebebasan kepada setiap muridnya yang ingin masuk sekolah tanpa membatasi umur sebagai syarat untuk masuk sekolah.bahkan jenjang pendidikan di negara tesebut pun tidak begitu lama seperti indonesia. Hal ini nampak berbeda dengan indonesia,anak yang ingin masuk sekolah harus mempunyai syarat , seperti contoh, apabila anak ingin masuk sekolah dasar maka harus di mulai dengan umur 7 tahun lebih untuk memasuki kelas satu.jika belum ber umur 7 tahun lebih, mereka di harap menunggu terlebih dahulu untk menuju kelas satu SD. Sampai sampai , pemerintah pun membuat kebijakan tentang wajib belajar 6 tahun.kemudian melanjutkan ke jenjang selanjutnya SMA, kemudian kuliah. Sistem pendidikan yang modelnya seperti Ini pun merupakan sistem pendidikan yang sangat lama sekali, sehingga menghambat pertumbuhan masing masing individu. Bahkan ,bila ingin mendapatkan pekerjaan pun indonesia di lihat dari tingkat pendidikan mereka.bahkan ada patokan ,untuk mendapat pekerjaan mereka harus lulus S1 dlu.jika pendidikan nya sampai SD maka cocoknya kerjanya berada pada sektor bawah, kemudian SMP juga sama, SMA juga sama. dan menganggap status sosial untuk mendapat sebuah pekerjaan adalah jenjang kuliah. Sehingga lulusan S1  di indonesia menjadi status sosial bagi masyarakatnya untuk mencari posisi kerja yang strategis.

Dari sekian guru di indonesia saat ini pun, banyak diantara guru guru hanya menjadikan status sosial mereka sebagai ajang untuk mencari nafkah.namun itu tidak salah, karena setiap manusia itu mempunyai kebutuhan hidup secara materil demi menghidupi keluarganya dan anak anaknya.tetapi paling tidak akan ada alternatif lain untuk menjadikan guru itu sebagai orang yang benar benar berkualitas di mata muridnya dan mata orang lain tanpa hanya memandang kepentingan materi saja.karena, guru merupakan instrumen penting bagi majunya bangsa ini. Pemerintah pun semakin asal asalan dalam menyeleksi guru guru,bahkan di indonesia, status guru sangat rendah sekali di mata sekian masyarakat, status guru lebih renda dari pada status presiden dan status seorang anggota parlement. Mereka hanya di hargai dengan gaji gaji yang setiap tahun bertambah melalui kebijakan pemerintah. Sesungguhnya itutidak perlu. Cukup kita menyeleksi guru dengan baik, kemudian menjadikan guru sebagai orang yang sangat mulia di mata bangsa ini dan menjadikan statusnya sebagai status yang paling tinggi maka fungsi guru di indonesia ini akan benar benar bisa meningkatkan kwalitas pendidikan bangsa ini.se hingga guru dan pemerintah pun bisa melahirkan guru guru yang lain atau ilmuan ilmuan yang lain yang bermanfaat bagi bangsa.

Dengan demikian, jika pemerintah ingin meningkatkan kwalitas pendidikan bangsa ini, merekapun harus bercermin dengan negara negara yang mempunyai kwalitas pendidikan yang tinggi.palingtidak kita bisa menggunakan sistem atau kurikulum pendidikan negara negara tersebut sebagai referensi dan juga mengkolaborasikan sistem pendidikan di dalamnya dengan sistem atau kuri kulum yang  ada di indonesia.