Tolak
ukur sebuah bangsa agar agar menyandang prediket sebagai negara yang maju
adalah di lihat dari faktor internal negara itu sendiri, adapun faktor itu
mencakup tentang kapabilitas pendidikan, melek huruf, kemudian bagaimana masyarakat
di dalamnya bisa memanfaatkan sumberdaya alam di dalamnya, kemudian bagai mana
masyarakatnya bisa mewujudkan stabilitas pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi yang
baik dan lain sebagainya. Semuanya itu merupakan tolak ukur bagi majunya bangsa.namun
ada salah satu faktor yang menjadi prioritas paling penting bagi majunya bangsa
, dimana faktor tersebut juga merupakan
faktor penentu atau mempunyai variabel utama dengan dengan faktor yang lainya,
faktor tersebuat adalah faktor pendidikan.
Menurut
hitungan index pembangunan manusia (IPM) indonesia pada tahun 2007 menduduki
peringkat ke 111 dari negara negara yang ada di dunia ini dimana urutan pertama
di duduki oleh negara norwegia. pada tahun ini indonesia masih kalah dari
negara ASEAN Thailand yang menduduki posisi ke 87 mesikipin Thailand mengalami
penurunan 1 peringkat dari posisi sebelumnya. Kemudian di susul pada tahun 2010
setelahnya, Indonesia mengalami peningkatan dari posisi 111 naik ke peringkat
110.kemudian pada tahun 2011 indonesia mengalami penurunan secara drastis
menjadi negra yang berad dalam posisi ke 124 dari 187 negara di survai dengan
skor 0,617. Di kawasan ASEAN, indonesia hanya unggul dari vietnam yang
mempunyai nilai 0,593, kemudian juga laos yang mempunyai sekor nilai
0,524.namun di banding dengan negara yang lain di asia tenggara, indonesia
masih kalah dengan singapor dengan sekor nilai IPM 0,866, kemudian di susul
dengan negara brunai yang memiliki nilai IPM 0,838, malaysia 0,761 ,thailand
0,682 dan terahir filiphina dengan nilai sekor IPM 0,644.Perbandingan ini
menunjukkan bahwa indonesia masih kalah jauh dengan negara negara tetangganya
seperti malasyia brunai singapor dan lainya.kemudian yang menjadi pertanyaan
kita sekarang sampai saat ini adalah, sebenarnya permasalahan apa yang
menjadikan indonesia memiliki nilai IPM yang turun secara drastis berada pada
posisi 124 dari 187 negara? sebenarnya sudah cukup jelas apa bila kita ingin
melihat penyebab dari turunya IPM indonesia.
Secara
fungsionalis, sesungguhnya IPM adalah lembaga yang mensurfai tentang tingkat
pembangunan rata rata dalam negara maaju maupun berkembang. Mereka meneliti
tingkat kesejahteraan masyarakat negara yang ada di dalamnya melalui tingkat
taraf hidup manusia, kemudian melek huruf atau pendidikan masyarakat di
dalamnya serta meliputi masalah standar hidup yang di miliki masyarakat.maka
kita bisa ambil kesimpulan sederhana dari pertanyaan di atas, bahwa sesungguhnya penyebab turunya indonesia pada saat ini adalah dalam IPM (index
pengembangan manusia) sebab dari rendanya kwalitas kesejahteraan masyarakat
dalam negri ini khususnya dalam bidang pendidikan. mengapa disini saya katakan
pendidikan adalah penyebab yang khusus,?karena apabila kita melihat, bagai man
sesungguhnya peran negara yang paling utama itu adalah terletak pada kwalitas
pendidikan yang di miliki oleh stiap individu di dalamnya.
pendidikan
merupakan tolak ukur agar supaya bangsa menjadi bangsa yang maju dan sejahtera
serta beradap tentunya apabila kwalitas pendidikan di setiap masyarakatnya
bagus. Contoh negarai india, tokoh mereka pernah mengatakan, sesungguhnya yang
harus dilakukan negara untuk pertama kalinya adalah bukan meningkatkan tingkat
kwalitas pertumbuhan ekonomi yang ada di negara ,namun yang harus di tingkatkan
untuk pertama kali adalah tingkat kwalitas pendidikan masyarakat di dalamnya. Apa
bila kwallitas pendidikan yang ada pada masyarakat itu ada dan berjalan dengan
baik maka akan mudah negara dalam meraih negaranya untuk menjadi negara maju
dan sejahtera, karena masyarakat di dalamnya sudah mempunyai rata rata
pendidikan yang baik dan bisa berfikir mana yang baik dan yang buruk.dengan
adanya kwalitas pendidikan yang baik juga akan melahirkan profesor profesor
yang handal dalam dalam bidangnya,sehingga profesor tersebut sangat mempunyai
peran penuh bagi kemajuan bangsa.contoh ini adalah seperti contoh negara
singgapore yang mempunyai jumlah rata rata profesor terbanyak diantara negara
lain.
Di
dalam aturan undang undang yang di buat oleh pemerintah mendiknas,di sebutkan bahwa
, indonesia dalam upaya untuk meningkatkan kwalitas pendidikan baik itu dalam
segi sistem atau kurikulum dan infra struktur didalamnya ,pemerintah memberi
20% anggaran alokasi dana APBN nya untuk di pakai. Hal ini tertera
dalam UUdi yang di buat oleh pemerintah yang di atur secara
tegas dalam pasal 31 ayat (4) menegaskan
negara untuk memprioritaskan anggaran pendidikan sekuran kurangnya 20 persen
dari APBN serta dari anggaran pendapatan daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional.20%
merupakan jumlah yang sangat banyak apabila di banding dengan dana yang di
berikan kepada pemerintah oleh departemen departemen lainya.namun, dengan angka
yang sangat banyak seperti itu, semestinya indonesia sudah layak menjadi negara
yang mempunyai kwalitas pendidikan yang tinggi seperti negara lain apa bila
pemerintah bisa memanfaatkanya dengan baik.
namun
pertanyaan selanjutnya adalah. Apakah memang dengan adanya dana yang sekian
banyak di ambil dari APBN bisa di jadikan solusi untuk meningkatkan kwalitas
bangsa ini, apakah semuanya harus di ukur dengan materi? Munkin saja ada faktor
yang lain yang menjadikan kwalitas pendidikan di indonesia ini buruk
Belajar Dari Negara Lain
nampaknya
indonesia harus sering belajar dengan negara negara lain, yang mungkin
mempunyai tingkat kwalitas pendidikan yang rata rata ada pada papan atas,agar
supaya kwalitas guru dan murid menjadi pribadi yang bagus seperti irlandia, norwegia, kore dan negara
negara maju lainya.
pendidikan
yang terjadi di negri ini sebenarnya adalah pendidikan yang lebih cenderung
kepda pragmatisme. Pemerintah hanya menyediakan dana sebanyak banyaknya kepada
departemen pendidian kemudian dana di salurkan kepada pemerintah daerah
kemudian turun lalgi ke sekolah sekolah di
daerah, tanpa memperbaiki kwalitas kerja institusi dan orang orang di
dalamnya termasuk guru dan murid juga.
Kemudian,
apabila kita bandingkan dengan negara negara yang lain,permasalahan kwalitas
pendidikan juga sesungguhnya terjadi di negara lain,khususnya menyangkut bagai
mana sistem pendidikan bisa berjalan dengan lancar .,kendala kendala yang ada
di negara jerman juga relatif sama, mereka menggunakan dana sebanyak banyaknya
dengan maksud untuk memper baik kwalitas pendidikan di dalamnya nmaun masih saja,
itu tidak mengubah keseluruhan sistem di dalamnya.berbeda dengan negara
negara yang mempunyai kwalitas
pendidikan yang tinggi, seperti irlandia, mereka tidak usah repot repot
mengeluarkan anggaran yang banyak buat meningkatkan kwalitas pendidikan
didalamnya. Namun mereka cukup memberi kebebasan kepada setiap muridnya yang
ingin masuk sekolah tanpa membatasi umur sebagai syarat untuk masuk sekolah.bahkan
jenjang pendidikan di negara tesebut pun tidak begitu lama seperti indonesia. Hal
ini nampak berbeda dengan indonesia,anak yang ingin masuk sekolah harus
mempunyai syarat , seperti contoh, apabila anak ingin masuk sekolah dasar maka
harus di mulai dengan umur 7 tahun lebih untuk memasuki kelas satu.jika belum
ber umur 7 tahun lebih, mereka di harap menunggu terlebih dahulu untk menuju
kelas satu SD. Sampai sampai , pemerintah pun membuat kebijakan tentang wajib
belajar 6 tahun.kemudian melanjutkan ke jenjang selanjutnya SMA, kemudian
kuliah. Sistem pendidikan yang modelnya seperti Ini pun merupakan sistem
pendidikan yang sangat lama sekali, sehingga menghambat pertumbuhan masing
masing individu. Bahkan ,bila ingin mendapatkan pekerjaan pun indonesia di
lihat dari tingkat pendidikan mereka.bahkan ada patokan ,untuk mendapat
pekerjaan mereka harus lulus S1 dlu.jika pendidikan nya sampai SD maka cocoknya
kerjanya berada pada sektor bawah, kemudian SMP juga sama, SMA juga sama. dan
menganggap status sosial untuk mendapat sebuah pekerjaan adalah jenjang kuliah.
Sehingga lulusan S1 di indonesia menjadi
status sosial bagi masyarakatnya untuk mencari posisi kerja yang strategis.
Dari
sekian guru di indonesia saat ini pun, banyak diantara guru guru hanya
menjadikan status sosial mereka sebagai ajang untuk mencari nafkah.namun itu
tidak salah, karena setiap manusia itu mempunyai kebutuhan hidup secara materil
demi menghidupi keluarganya dan anak anaknya.tetapi paling tidak akan ada
alternatif lain untuk menjadikan guru itu sebagai orang yang benar benar
berkualitas di mata muridnya dan mata orang lain tanpa hanya memandang
kepentingan materi saja.karena, guru merupakan instrumen penting bagi majunya bangsa
ini. Pemerintah pun semakin asal asalan dalam menyeleksi guru guru,bahkan di indonesia,
status guru sangat rendah sekali di mata sekian masyarakat, status guru lebih
renda dari pada status presiden dan status seorang anggota parlement. Mereka hanya
di hargai dengan gaji gaji yang setiap tahun bertambah melalui kebijakan
pemerintah. Sesungguhnya itutidak perlu. Cukup kita menyeleksi guru dengan
baik, kemudian menjadikan guru sebagai orang yang sangat mulia di mata bangsa
ini dan menjadikan statusnya sebagai status yang paling tinggi maka fungsi guru
di indonesia ini akan benar benar bisa meningkatkan kwalitas pendidikan bangsa
ini.se hingga guru dan pemerintah pun bisa melahirkan guru guru yang lain atau
ilmuan ilmuan yang lain yang bermanfaat bagi bangsa.
Dengan
demikian, jika pemerintah ingin meningkatkan kwalitas pendidikan bangsa ini,
merekapun harus bercermin dengan negara negara yang mempunyai kwalitas
pendidikan yang tinggi.palingtidak kita bisa menggunakan sistem atau kurikulum
pendidikan negara negara tersebut sebagai referensi dan juga mengkolaborasikan
sistem pendidikan di dalamnya dengan sistem atau kuri kulum yang ada di indonesia.