Setiap kali ingin menghadapi
ujian UAN berlangsung, pelajar pelajar
di indonesia banyak melakukan ritual ritual yang dilakukan menurut budaya
mereka masing masing untuk sebuah tujuan kelulusan. Sebut saja seperti istighosa, datang ke kuburan para kiai dan
mengaji bersama sama dan lain sebagainya. Hal ini mungkin unik apa bila kita
bandingkan dengan budaya pendidikan di luar negri, dan mungkin kita tidak bisa
menemukan hal seperti ini. Namun demikian, ini merupakan nilai lebih bagi
indonesia sendiri yang memeliki budaya
yang sangat prular bagi masyarakatnya.
Begitu semangatnya
mereka yang ingin menghadapi ujian UAN baik itu SD , smp dan sma. Berbagai
ritual mereka lakukan demi terciptanya sebuah kelulusan untuk dirinya dan
kebaikan sekolahannya. Soal soal UAN pun di jaga dengan ketat agar tidak tersentuh
sama sekali oleh murid murid yang ingin melakukan ujian.guru guru berusaha
membantu anak didiknya agar mereka bisa mudah dalam mengerjakan soal soal UAN.
Fenomena ini adalah fenomena yang terjadi sebelum UAN berlangsung. Namun ada
hal yang mengganjal menurut saya, tentunya ketika UAN berlangsung dan setelah
UAN berlangsung. Sektika itu akan muncul di berbagai media massa berita
mengenai hal hal yang buruk tentang sat berlangsungnya UAN. Muncul kabar
mengenai bocornya soal soal ujian dan jawabanya di tangan siwa siswi sebelum
UAN berlangsung, muncul berita bunuh
diri akibat tidak lulus dalam ujian nasional, muncul berita tindakan anarkis
merusak gedung gedung sekolah akibat hasil ujian yang di terima oleh siswa
tidak sesuai dengan ke inginanya , ini tidak lain merupakan hasil dari
kekesalan atu frustasi sosial yang dialami oleh siswa siswi di in donesia akibat
sistem pendidikan dan kuri kulum yang sangat buruk saat ini.
Sesungguhnya sistem
pendidikan yang baik itu adalah sistem pendidikan yang nyaman bagi siswa siswi
beserta para pengajarnya .ketika seorang murid sudah merasa nyaman dengan
sistem pendidikan yang di terimanya ,kemungkinan hal hal buruk itu tidak akan
terjadi pada guru atau muridnya.sehingga,tidak naik kelas itu tidak menjadi hal
yang menakutkan bagi para siswa siswi. Namun Masalahnya sebenarnya adalah
masalah ketakutan para siswa tentang kenaikan kelas itu sendiri. Mereka
melakukan ritual ber istighosa , menyandang ke makam, sebenarnya ini adalah
bentuk ketakutan mereka terhadap masalah tidak naik kelas.ketika siswa sudah
benar benar melakukan ritual apa saja yang di anggap mereka baik,dan ketika itu
hasil uan yang mereka dapat atau trima tidak sesuai yang di inginkan , maka
mereka akan melakukan hal hal yang membuat mereka pantas, seperti bunuh diri,
merusak sekolahan dan mengancaam gurunya.dan sekali lagi ini adalah bentuk ke
tidak nyamanan dan ketakutan siswa.tidak lain di sebabkan oleh buruknya sistem
pendidikan atau kurikulum yang ada di indonesia. Padahal kalu kita pikir pikir,
sebenarnya tidak naik kelas itu bukan sesuatu hal yang buruk bagi kita. Tidak
naik kelas adalah hanya sebagian proses hidup yang ter tunda dalam ke kehidupan
manusia, konswekonsi logisnya, toh nantinya kl kita suatu saat pasti mengalami
naik kelas
Ketakutan dan ketidak
nyamanan siswa inilah yang sesungguhnya menjadi PR bagi pemerintah. Sekali lagi saya katakan ini
adalah hasil kesalahan dari sistem pendidikan dan kurikulum yang ada pada
sekolahan sekolahan beserta tantangan tantangan atau beban yang di berikan oleh
siswa setelah ia lulus.
Berapa banyak anak
negri ini yang tidak bisa meneruskan kejenjang pendidikan selanjutnya di
sebabkan tidak bisa membayar sekolah. Berapa banyak anak negri ini yang tidak
bisa menikmati hidup di kelas dengan suasanana kelas yang nyaman
infrastrukturnya. Ini sebenarnya adalah salah satu lamunan yang mereka pikirkan
di benak mereka,danmemberatkan mereka untuk menjalani pendidikan sekolah,
Sehingga untuk menghadapi uas saja mereka harus mati matian melakukan ritual
agar mereka lulus. Namun, coba kita perhatikan sekalai lagi, sesungguhnya
pikiran pikran seperti ini akan hilang dengan sendirnya bila pendidikan di
negri ini bisa membuatnyaman para siswanya,rasa ketakutan itu akan hilang.Mereka
bisa menikmati pendidikan kapan pun dengan fasilitas yang memadai , kesenjangan
dalam sebuah pendidikan antara si miskin dan si kaya pun akan hilang. Dan
ketakutan untuk tidak naik kelas pun juga akan biasa biasa saja. Karena saat
itu siswa sudah merasa nyaman dengan sistem pendidikan dan kurikulum sekolah
yang baik.
Ada beberapa alternatif
untuk menjadikan nyaman pendidikan bagi bangsa ini.pertama pemerintah harus mengimplementasikan dan menerapkan benar
benar apa yang sudah di tulis di UU yang di buat oleh pemerintah yang di atur
secara tegas dalam pasal 31 ayat (2)
menegaskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.dan ayat (4) menegaskan negara untuk
memprioritaskan anggaran pendidikan sekuran kurangnya 20 persen dari APBN serta
dari anggaran pendapatan daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional. Undang undang ini harus di implementasikan benar benar terhadap
masyarakat.mengingat tidak semuanya masyarakat indonesi adalah masyarakat yang
punya.bahkan dalam rata rata penduduk indonesia sangat miskin dan banyak yang
tidak mampu membiayai anaknya untuk sekolah. Maka pemerintah harus mengurangi biaya pendidikan yang saat
ini relatif mahal, yang membuat rakyat tertatih tatih dalam memikirkan
pendidikan.
Yang kedua, hapuskan sitem pendidikan dengan
model bank, guru selalu saja menerangkan pelajaran tanpa memberi kesempatan
muridnya untuk membangun inisiatif bertanya.jika hal ini terus menerus terjadi
maka yang terjadi selanjutnya adalah guru ingin semaunya sendiri dalam mendidik
murid. Guru harus mengu upayakna membangun sitem anak anak yang rajin bertanya
agar terkesan di dalamnya tidak saling menggurui. Padahal hakikat belajar
adalah guru dan murid sama sama belajar.namun bukan hanya itu saja,murid juga
harus mempunyai kesadaran kritis terhadap peranya sebagai murid. Tentunya ini
akan terlaksana bila guru dan murid mempunyai interaksi sosial yang tinggi di
antara ke duanya.
Ketiga
adalah , pemerintah harus menghapus bentuk bentuk kesenjangan sosial yang ada
di duni pendidikan. karena faktor kesenjangan sosial merupakan faktor
penghambat bagi jalanya sebuah proses pendidikan.hal ini bisa dilakukan dengan
cara menyamaratakan sekolah sekolah dinegri ini. Diskriminasi dalam dunia
pendidikan sebenarnya banyak terjadi di negri ini, ambil saja contoh adanya
sekolah sekolah elit, sekolah artis. Ini merupakan contoh diskriminasi
pendidikan menyangkut status sosial anak tersebut.
Bangsa ini tidak akan
maju bila di huni dengan orang orang yang kapasitasnya bodoh dan lemah, maju
dan sejahteranya sebuah bangsa sesungguhnya di tentukan oleh elit elit
pemerintah negri ini. Dan jika masyarakat negri ini ingin maju dan sejahtera
serta tidak mau di anggap bodoh selayaknya pemimpin negri dan elit elit politik
yang menentukan nasib bangsa ini meningkatkan pendidikan di negri ini melalui
sistem pendidikan yang baik dan pro terhadap rakyat.bangsa yang maju adala
bangsa yang ber pendidikan, artinya orang orang di dalamnya mempunyai
pendidikan bisa memahami kondisi dunia ini.masa depan bangsa
sesungguhnya ada di tangan para pemudanya, bagai mana masa depan bangsa akan
baik jika pemuda siswa dan siswinya tidak mendapat perhatian penuh, Dan pemerintah
sering mendisprioritaskan pendidikan sebagai instrument yang sangat penting
bagi majunya sebuah bangsa.
No comments:
Post a Comment