Sebulan yang lalu saya
sempat membaca biografi nietzche kemudian juga membaca sedikit tentang ajaran
yang di yakini olehnya tentang nihilisme ,menganggap segala sesuatu akan
kembali kepada tempat semula, artinya semua yang di lakukan manusia adalah sia sia(
nihil ) toh nanti nya segala sesuatu akan kembali pada tempatnya. Namun ia
bukan seorang yang pesimis untuk menghadapai bentuk bentuk nihilisme, ia
mempunyai alternatif lain dengan mengajarkan manusia bagaimana manusia
memberikan maknanya kepada dirinya sendiri tanpa berpaling dari dunia dan
menengok ke seberang dunia ,atau dalam bahasa nietzche di sebut sebagai
ubermas, dari sebuah ubermas inilah akan
muncul dalam diri manusia kehendak untuk berkuasa pada setiap masing masing
manusia.mereka layaknya seorang seniman yang pelukis sebuah gambar, pelukis seperti tuhan yang bisa mengatur lukisanya
untuk menjadi bentuk lukisan yang indah sesuai kemauanya dalam melukiskan
sebuah lukisan.
Karya pemikirannya cukup
hebat,di kagumi dan di ikuti oleh tokoh tokoh ternama seperti fucoult,deridda ,
M iqbal dan lainya. Namun ada sebagian pemikirannya yang membuat sebagian orang
merasa gera dan membuat orang bertanya tanya mengenai pendapatnya, termasuk
juga saya.argumen dia mengenai eksistensi tuhan
ataupun keberadaan tuhan.ia menganggap bahwa tuhan itu telah mati,
bahkan ia mengatakan dirinya telah membunuh tuhan.kata kata nya terlontardalam
afforismenya di tulis tentang cerita sesosok orang gila,
Orang gila itu Dia berlari
menuju alun alun kota dan tak henti hentinya berteriak : aku mencari tuhan, aku
mencari tuhan,ketika orang banyak yang tak percaya pada tuhan datang
mengerumuninya dan orang gila itu mengundang banyak tawa dan mengundang banyak
tanya dan saling bertanya sinis dan
tertawa. Orang gila itu melompat dan menyusup di tengah kerumunan orang dan
bertanya mana tuhan ??? aku hendak bertanya kepada kalian. Kita telah membunuh
tuhan, kita semua adalah pembunuhnya.,,,,,,,,
Kisah diatas merupakan
sebuah afforisme yang di buat oleh nietzche tentnag adanya kematian tuhan. Afforisme
tersebut tentunya sangat menjengkelkan dan membuat orang di sekitarnya yang
baginya mempercayai adanya tuhan sangat geram sekali.apa lagi di dengar oleh
umat yang beragama .bagai mana tidak jengkel dan tidak geram, bertemu tuhan
saja belum apa lagi membunyhnya,?? Kemudian menjadi pertanyaan yang sederhana,
sebenarnya tuhan yang mana yang telah ia
bunuh?? . nietche memang atheis tulen, ia menganggap bahwa tuhan hanya
ada pada fikiran orang saja, tuhan baginya adalah yang hanya ada pada fikiran
saja.mungkin ada sedikit kemiripan dengan apa yang di katakan oleh plato
tentang stetmen dia mengenai tuhan ada di setiap fikiran atau akal manusia. Namun
di sini juga ada perbedaan yang sangat jauh antara plato dan nietche, plato
adalah seorang filusuf yang murni terlahir sebagai filusuf bagian dari antitesis
filsafat alam semesta dengan rasionalitas yang murni ia miliki. Pemikirannya tentang
tuhan tanpa interfensi bentuk apapun sehingga ia mengatakan tuhan ada di
fikiran atau akal manusia dengan idiom terkenal dia,, aku berfikir maka aku ada,
sehingga bentuk akhirnya adalah tuhan itu memnag ada tentunya ia percaya
keberadaan tuhan . Berbeda dengan nietzche, dia berani mengatakan tuhan itu
tidak ada kalaupun ada ia telah mati,
bahkan ia telah membunuhnya. Dan itu tidak ada dalam fikiran plato tentang
plato telah membunuh tuhan.
Mungkin ini adalah
sebuah bentuk kekesalan nietzche tentang tuhan, ia gerah dengan apa yang
namanya agama. Ia menganggap bahwa siapapun yang beragama ia tidak akan bebas. Ia
menganggap agama telah mengebiri kebebasan setiap indi fidu untuk melakukan apa
yang ia mau.ini terbukti..pada zaman dulu, menjadi sekuler pun susah, apalagi
menjadi ateis, dikit dikit tidak percaya tuhan di tuduh ateis. Bahkan atheis
dianggap sebagai plesetan dan penghinaan bagi mereka. menganggap sebuah agama adalah sebuah halangan
,tidak lain ia menganggap agama adalah candu. Kata – kata “ kamu atheis “ sama
dengan kamu anarkhis, kamu komunis, kamu biadab ,munafik , sok suci dan lain
sebagainya kata john wingfield adalah ateis. kemudian bagi thomas nashe (1567-
1601) baginya atheis itu adalah sombong,tamak ,rakus, pezinah dan lainya. Pendek
kata, semua yang atheis adalah semua yang menyangkut tentang hal yang buruk
Ada atheis yang agak
akademis, ialah atheis yang kritis terhadap teologi kristen dan institusi
gereja, atheis yang lebih canggih lagi adalah atheis yang berani menggugat
tuhan. Mereka menganggap ingkar saja tidak cukup butuh gugatan untuk nya.
Pertanyaan selanjutnya
adalah, mengapa orang barat begitu bangga dan bernafsu untuk menjadi seorang
atheis?? Sesungguhnya atheisme kata seorang ilmuan Michel Buckly , atheime
muncul pada era modern saat itu, dimana teologi kristen tunduk oleh filsafat. Atheisme
juga menurut james merebak gara gara kritik terhadap bibel, pengkritisan tuhan
biasanya berawal dari sebuah deisme percaya
dengan tuhan lewat akal , bukan lewat bible. Oleh karena itu , banyak cara
orang menjadi kafir, ada yang hanya ingkar terhadap tuhan (atheis), ada yang
ingkar terhadab agama saja (infidel), ada yang menolak adanya tuhan dan
eksisteninya ( agonistic) ada juga yang meragukan wahyu (agonistic ) ada yang
meragukan whyu ( skeptic ), ada juga ygn menolak wahyu secara intelektual (disbeliver),
adapun untuk yang berminat ingkar tuhan dengan akal dan hatinya mereka biasa
disebut unbeliver. Banyak jalan menuju kafir.
Nietzche
telah bunuh diri,,,
Maka saya kataakan,
nietzche adalah seorang yang kafir, dia adalah seorang atheis karena dengna
sikapnya yang menganggap matinya tuhan, bahkan dia juga membunuhnya. Barang kali
nietzche kesal dan bingung dengan agama yang seolah membatasi manusia dalam
bertindak sehingga berkata seperti itu. Pada pemikiranya yang lain, saya sangat
setuju. Ia adalah orang yag hebat tidak pernah berkata tidak dalam menjalankan
sebuah hidup. Ia sangat respect terhadap sebuah proses yang yang mengalir pada
manusia, maka baginya kebenaran itu mutlak ada, dan kesalahan itu tidak ada. Yang
ada hanyalah kekeliruan kekeliruan yang terulang ulang sehingga menjadi
kebenaran.namun ayang menjadi kebencian saya untuknya adalah ketika ia
mengatakan tuhan telah mati dan telah ia bunuh.
Maka untuk itu ,
sebagai muslim tentunya kita harus berhati hati tntang segala bentuk pemikiran mengenai teologi. Jangan
samapai kita terpukau terhadap sesuatu di sekeliling kita yang kadang akan
menyesatkan diri kita. Agak miris juga saya kira diantara umat muslim ada yang terjebak ataupun tergiur dengan menu
menu atheisme. Adapun menu vavorit yang sering menjagkiti muslim itu sendiri
adalah, skeptic meragukan wahyu tuhan, disbeliver menolak wahyu secara
intelektual, dan agonistic menolak pengetahuan tentang tuhan dan eksistensinya.
Inilah menu menu yang sering menjangkiti umat muslim beragama tanpa disadarinya
ia pun terjangkit virus atheisme.Iman pada alquran di lauful mahfuz,tapi
skeptic pada alquran yang di turunkannya.mensucikan maknanya tapi melecehkan
huruf dan mushabnya. Ngaku beriman tapi ragu akan bisa memahami allah. Jika mahasiswa
berani bertanya “ dimana espitimologi
tuhan?? Dosennya malah dengan arogan menulis tesis “ menggugat wahyu tuhan “.
jika di barat memprotes gereja melahirkan atheisme,maka di sini ada yang menyuruh
untuk menghujat agama dan sunnah sunnahnya untuk membuat sebuah kemajuan.
Terkadang juga kita
sering menasehati teman kita sendiri, belajarlah dengan segala apapun yang kamu inginkan dan jangan membawa nama
tuhan. Padahal dalam islam sendiri belajar dengan nama tuhan akan menimbulakan
sebuah sepirit ke sungguh sungguhan pada diri manusia. Jangan iri terhadap
etika protestan yang di unggulkan oleh weber. Kalau pun weber menganggap bahwa
etika protestan bisa membuat maju segala sesuatu, saya kira islam mempunyai
nilai lebih dari etika protestan yang di agung agungkan oleh weber dan ilmuan
modern.
Kita tahu dari ulassan
diatas bahwa tuhan dibarat sudah dihabisi oleh orang orang atheis, termasuk
juga nietzche. Dengan sombongnya ia telah berkata telah membunuh tuhan tanpa
menggunakan senjata apapun. Sesungguhnya itu adalah sebuah bentuk ketakutan
niietzche terhadap tuhan sehingga ia berani bunuhdiri dengan mengatakan tuhan
telah mati. Mengapa saya katakan dengan
nietzche telam membunuh tuhan, sesungguhnya ia telah membunuh dirinya sendiri
alias bunuh diri . dalam islam, hati
yang tak berdhikir adalah mati, dan otak yang tak bertafakur akan kufur. Jika kita
beriman kepada tuhan adalah sebuah fitrah semua manusia, maka ketika nietzche
telah membunuh tuhan dalam hati dan pikiranya, sejatinya ia telah membunuh
fitrahnya sendiri. Jadi nietzche telah benar benar melakukan bunuh diri
spritual*
*di kutib dari tulisan Hamid Fahmi Zarkasyi.
*di kutib dari tulisan Hamid Fahmi Zarkasyi.
No comments:
Post a Comment