rss
twitter
    follow me in twitter :D

Monday, April 9, 2012

Tuhan belum mati,tuhan maha abadi , ia berada di dekat manusia dan menjalankan kehidupan alam semesta ini


Sebulan yang lalu saya sempat membaca biografi nietzche kemudian juga membaca sedikit tentang ajaran yang di yakini olehnya tentang nihilisme ,menganggap segala sesuatu akan kembali kepada tempat semula, artinya semua yang di lakukan manusia adalah sia sia( nihil ) toh nanti nya segala sesuatu akan kembali pada tempatnya. Namun ia bukan seorang yang pesimis untuk menghadapai bentuk bentuk nihilisme, ia mempunyai alternatif lain dengan mengajarkan manusia bagaimana manusia memberikan maknanya kepada dirinya sendiri tanpa berpaling dari dunia dan menengok ke seberang dunia ,atau dalam bahasa nietzche di sebut sebagai ubermas,  dari sebuah ubermas inilah akan muncul dalam diri manusia kehendak untuk berkuasa pada setiap masing masing manusia.mereka layaknya seorang seniman yang pelukis sebuah gambar, pelukis  seperti tuhan yang bisa mengatur lukisanya untuk menjadi bentuk lukisan yang indah sesuai kemauanya dalam melukiskan sebuah lukisan.

Karya pemikirannya cukup hebat,di kagumi dan di ikuti oleh tokoh tokoh ternama seperti fucoult,deridda , M iqbal dan lainya. Namun ada sebagian pemikirannya yang membuat sebagian orang merasa gera dan membuat orang bertanya tanya mengenai pendapatnya, termasuk juga saya.argumen dia mengenai eksistensi tuhan  ataupun keberadaan tuhan.ia menganggap bahwa tuhan itu telah mati, bahkan ia mengatakan dirinya telah membunuh tuhan.kata kata nya terlontardalam afforismenya di tulis tentang cerita sesosok orang gila,

Orang gila itu Dia berlari menuju alun alun kota dan tak henti hentinya berteriak : aku mencari tuhan, aku mencari tuhan,ketika orang banyak yang tak percaya pada tuhan datang mengerumuninya dan orang gila itu mengundang banyak tawa dan mengundang banyak tanya  dan saling bertanya sinis dan tertawa. Orang gila itu melompat dan menyusup di tengah kerumunan orang dan bertanya mana tuhan ??? aku hendak bertanya kepada kalian. Kita telah membunuh tuhan, kita semua adalah pembunuhnya.,,,,,,,,

Kisah diatas merupakan sebuah afforisme yang di buat oleh nietzche tentnag adanya kematian tuhan. Afforisme tersebut tentunya sangat menjengkelkan dan membuat orang di sekitarnya yang baginya mempercayai adanya tuhan sangat geram sekali.apa lagi di dengar oleh umat yang beragama .bagai mana tidak jengkel dan tidak geram, bertemu tuhan saja belum apa lagi membunyhnya,?? Kemudian menjadi pertanyaan yang sederhana, sebenarnya tuhan yang mana yang telah ia  bunuh?? . nietche memang atheis tulen, ia menganggap bahwa tuhan hanya ada pada fikiran orang saja, tuhan baginya adalah yang hanya ada pada fikiran saja.mungkin ada sedikit kemiripan dengan apa yang di katakan oleh plato tentang stetmen dia mengenai tuhan ada di setiap fikiran atau akal manusia. Namun di sini juga ada perbedaan yang sangat jauh antara plato dan nietche, plato adalah seorang filusuf yang murni terlahir sebagai filusuf bagian dari antitesis filsafat alam semesta dengan rasionalitas yang murni ia miliki. Pemikirannya tentang tuhan tanpa interfensi bentuk apapun sehingga ia mengatakan tuhan ada di fikiran atau akal manusia dengan idiom terkenal dia,, aku berfikir maka aku ada, sehingga bentuk akhirnya adalah tuhan itu memnag ada tentunya ia percaya keberadaan tuhan . Berbeda dengan nietzche, dia berani mengatakan tuhan itu tidak ada kalaupun ada ia  telah mati, bahkan ia telah membunuhnya. Dan itu tidak ada dalam fikiran plato tentang plato telah membunuh tuhan.

Mungkin ini adalah sebuah bentuk kekesalan nietzche tentang tuhan, ia gerah dengan apa yang namanya agama. Ia menganggap bahwa siapapun yang beragama ia tidak akan bebas. Ia menganggap agama telah mengebiri kebebasan setiap indi fidu untuk melakukan apa yang ia mau.ini terbukti..pada zaman dulu, menjadi sekuler pun susah, apalagi menjadi ateis, dikit dikit tidak percaya tuhan di tuduh ateis. Bahkan atheis dianggap sebagai plesetan dan penghinaan bagi mereka.  menganggap sebuah agama adalah sebuah halangan ,tidak lain ia menganggap agama adalah candu. Kata – kata “ kamu atheis “ sama dengan kamu anarkhis, kamu komunis, kamu biadab ,munafik , sok suci dan lain sebagainya kata john wingfield adalah ateis. kemudian bagi thomas nashe (1567- 1601) baginya atheis itu adalah sombong,tamak ,rakus, pezinah dan lainya. Pendek kata, semua yang atheis adalah semua yang menyangkut tentang hal yang buruk 

Ada atheis yang agak akademis, ialah atheis yang kritis terhadap teologi kristen dan institusi gereja, atheis yang lebih canggih lagi adalah atheis yang berani menggugat tuhan. Mereka menganggap ingkar saja tidak cukup butuh gugatan untuk nya.

Pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa orang barat begitu bangga dan bernafsu untuk menjadi seorang atheis?? Sesungguhnya atheisme kata seorang ilmuan Michel Buckly , atheime muncul pada era modern saat itu, dimana teologi kristen tunduk oleh filsafat. Atheisme juga menurut james merebak gara gara kritik terhadap bibel, pengkritisan tuhan biasanya berawal  dari sebuah deisme percaya dengan tuhan lewat akal , bukan lewat bible. Oleh karena itu , banyak cara orang menjadi kafir, ada yang hanya ingkar terhadap tuhan (atheis), ada yang ingkar terhadab agama saja (infidel), ada yang menolak adanya tuhan dan eksisteninya ( agonistic) ada juga yang meragukan wahyu (agonistic ) ada yang meragukan whyu ( skeptic ), ada juga ygn menolak wahyu secara intelektual (disbeliver), adapun untuk yang berminat ingkar tuhan dengan akal dan hatinya mereka biasa disebut unbeliver. Banyak jalan menuju kafir.

Nietzche telah bunuh diri,,,

Maka saya kataakan, nietzche adalah seorang yang kafir, dia adalah seorang atheis karena dengna sikapnya yang menganggap matinya tuhan, bahkan dia juga membunuhnya. Barang kali nietzche kesal dan bingung dengan agama yang seolah membatasi manusia dalam bertindak sehingga berkata seperti itu. Pada pemikiranya yang lain, saya sangat setuju. Ia adalah orang yag hebat tidak pernah berkata tidak dalam menjalankan sebuah hidup. Ia sangat respect terhadap sebuah proses yang yang mengalir pada manusia, maka baginya kebenaran itu mutlak ada, dan kesalahan itu tidak ada. Yang ada hanyalah kekeliruan kekeliruan yang terulang ulang sehingga menjadi kebenaran.namun ayang menjadi kebencian saya untuknya adalah ketika ia mengatakan tuhan telah mati dan telah ia bunuh.

Maka untuk itu , sebagai muslim tentunya kita harus berhati hati tntang  segala bentuk pemikiran mengenai teologi. Jangan samapai kita terpukau terhadap sesuatu di sekeliling kita yang kadang akan menyesatkan diri kita. Agak miris juga saya kira diantara umat muslim  ada yang terjebak ataupun tergiur dengan menu menu atheisme. Adapun menu vavorit yang sering menjagkiti muslim itu sendiri adalah, skeptic meragukan wahyu tuhan, disbeliver menolak wahyu secara intelektual, dan agonistic menolak pengetahuan tentang tuhan dan eksistensinya. Inilah menu menu yang sering menjangkiti umat muslim beragama tanpa disadarinya ia pun terjangkit virus atheisme.Iman pada alquran di lauful mahfuz,tapi skeptic pada alquran yang di turunkannya.mensucikan maknanya tapi melecehkan huruf dan mushabnya. Ngaku beriman tapi ragu akan bisa memahami allah. Jika mahasiswa berani bertanya  “ dimana espitimologi tuhan?? Dosennya malah dengan arogan menulis tesis “ menggugat wahyu tuhan “. jika di barat memprotes gereja melahirkan atheisme,maka di sini ada yang menyuruh untuk menghujat agama dan sunnah sunnahnya untuk membuat sebuah kemajuan.

Terkadang juga kita sering menasehati teman kita sendiri, belajarlah dengan segala apapun  yang kamu inginkan dan jangan membawa nama tuhan. Padahal dalam islam sendiri belajar dengan nama tuhan akan menimbulakan sebuah sepirit ke sungguh sungguhan pada diri manusia. Jangan iri terhadap etika protestan yang di unggulkan oleh weber. Kalau pun weber menganggap bahwa etika protestan bisa membuat maju segala sesuatu, saya kira islam mempunyai nilai lebih dari etika protestan yang di agung agungkan oleh weber dan ilmuan modern.

Kita tahu dari ulassan diatas bahwa tuhan dibarat sudah dihabisi oleh orang orang atheis, termasuk juga nietzche. Dengan sombongnya ia telah berkata telah membunuh tuhan tanpa menggunakan senjata apapun. Sesungguhnya itu adalah sebuah bentuk ketakutan niietzche terhadap tuhan sehingga ia berani bunuhdiri dengan mengatakan tuhan telah mati. Mengapa saya katakan dengan nietzche telam membunuh tuhan, sesungguhnya ia telah membunuh dirinya sendiri alias bunuh diri .  dalam islam, hati yang tak berdhikir adalah mati, dan otak yang tak bertafakur akan kufur. Jika kita beriman kepada tuhan adalah sebuah fitrah semua manusia, maka ketika nietzche telah membunuh tuhan dalam hati dan pikiranya, sejatinya ia telah membunuh fitrahnya sendiri. Jadi nietzche telah benar benar melakukan bunuh diri spritual*


*di kutib dari tulisan Hamid Fahmi Zarkasyi.

No comments:

Post a Comment