Globalisasi adalah
sebuah keniscayaan yang harus di hadapi oleh setiap manusia yang hidup di
setiap negaranya,ia merupakan dualisme yang mengandung unsur positif dan
negativ,di satu sisi setiap indifidu di tuntut untuk melawan dan di sisi lain
setiap individu juga di tuntut untuk menghargainya , bahkan mengikui aturan
aturan.adanya globalisasi merupakan produk dari manusia sendiri,ia tercipta
dari sekian aktifitas manusia di belahan bumi yang menggunakan hak hak
kepentingan individu mereka agar menjadi
suatu aturan bersama yang tertata rapi dan terstruktur.globalisasi juga sering
di identikan dengan sebuah bentuk modernisasi,rezim
internasional,kapitalisme,neoliberal dominasi dan sebagainya.
stetmen tentang
globalisasi adalah sebuah bentuk moderenisasi,kapitalisme,kolonialisme,imperealisme
sudah menjadi rahasia umum bagi kaum
akademisi.globalisasi merupakan rezim yang mendominasi,bisa dikatakan,ia
merupakan kapitalisme yang di kemas secara rapi agar tidak terlihat unsur unsur
kapitalnya.menjajah secara struktural dan pasif itulah yang di lakukan rezim global.namun
demikian,globalisasi seperti yang di katakan pertama kali,mengandung dua unsur
pertama adalah baik kemudian yang ke dua adalah buruk.memang, apabila kita
berbicara baik itu bagaimana,maka baik itu yang mengandung sebuah manfaaat bagi
diri kita dan orang lain,ia memiliki unsur tidak merugikan oranglain .maka
apabila globalisasi itu mempunyai manfaat dan tidak merugikan bahkan tidak
mempunyai unsur mendominasi bisa dikatakan bahwa ini adala globalisasi yang
positiv.dan untuk sebaliknya ia di sebut sebagai globalisasi yang mempunyai
sisi negatif.maka untuk itu, globalisasi yang mempunyai sisi positif itu
merupakan jalan lain untuk melawa sisi sisi negatif globalisasi.
Namun demikian,kita
tidak boleh tinggal diam dalam menghadabi sebuah bentuk rezim global yang
bernama kapitalisme dan kawan kawanya,ada beberapa alternatif sekiranya bisa
kita lakukan untuk mencegah suatu bentuk globalisasi menjalar kenegara kita
indonesia.seperti yang kita ketahui,negara kita merupakan negara yang mempunyai
banyak penduduk yang ter diri berbagai suku,baik itu agama maupun budaya.suatu
keniscayaan bagi kita melawan bentuk bentuk globalisasi dengan menjadikan
primodialisme sebagai lawan dari rezim globalisasi.
Ada 4 paradigma yang
mungkin bisa kita gunakan dalam melawan rezim global yang saat ini marak
menjangkita negara negara berkembang.paradigma pertama yaitu paradigma tradisionalis kedua paradigma moderenis,paradigama revivalis fundamental,kemudian yang terahir adalah paradigma transformatif.
Kita mulai dari yang
pertama yaitu paradigma tradisionalis,banyak orang menganggap bahwa suatu
bentuk tradisionalisme merupakan isme penghambat bagi tumbuhnya negara untuk
menjadi negara yang sejahtera.memang masyarakat tradisional merupakan
masyarakat yang kolot,konserfatif bahkan cenderung tidak mau maju.mereka selalu
ber pegang teguh kepada faham fatalistik,menganggap bahwa segala sesuatu itu
sudah ada yang menetapkan atau sudah di tetapkan tuhan.kemudian apa hubunganya
tehadap globalisasi?kita tau bahwa globalisasi merupakan rezim moderen yang
berusaha untuk menghegemoni negara agar negara
patuh terhadap koporasi ataupun kekuatan pasar internasional.kemudian kita
tahu juga bahwa masyarakat tradisional adalah masyarakat yang kolot,tidak mau
maju,kemudin juga cenderung konservatif.sehingga kita dapat menyimpulkan
keduanya mempunyai betuk tradisi yang berlawanan.memang secara sepintas,unsur
pada masyarakat tradisional mempunyai pengertian yang tidak begitu enak dilihat
dan di rasakan, namun ada sebuah bentuk kearifan lokal pada masyarakat
tradisional yang menjadikan masyarakat tradi sioanl menjadi masyarakat yang tentram
nyaman dan sejahtera.kolot,tidak mau maju dan cenderung konserfatif merupakan
bentuk eksistensi mereka dalam upaya bertahan hidup.maka untuk itu,sebagai
conter hegemoni suatu rezim internasional kita bisa menggunakan kearifan lokal
yang ada pada masyarakat tradisional sebagai senjata untuk mencegah masuknya
rezim internasional lebih masuk ke lapisan gresroot ataupun masyarakat.coba
kita ingat kembali nasihat nenek nenek kita, barnag kali itu merupakan sebuah
bentuk nasehat yang benar.Cuma masalahnya anak muda zaman sekarang susah di
nasehati neneknya mungkin karena anggapan bahwa solusi solusi atau nasihat nasihat
yang di beri neneknya cenderung bersifat konserfatif dan tidak modernis.
Kedua adalah paradigma
moderenis,paradigma moderenis sama halnya dengan paradigma
rasionalis.kapitalisme global dalam pandangan kaum moderenis merupakan sebuah
hal yang wajar.mereka beranggapan bahwa untuk mencapai sebuah kekayaan yang
tinggi di butuhkan sebuah hasil kerja keras yang sungguh- sungguh.kemiskinan
itu disebabkan oleh manusia sendiri,barang siapa yang tidak bekerja keras maka
ia akan miskin ,sehingga mereka menyimpulkan bahwa faktor adanya sebuah bentuk
kemiskinan disebabkan adanya kemalasan .
Para moderenis berasal
dari elit politik, baik itu ormas partai LSM dan sebagainya, namun bentuk
contoh yang kongkrit organisasi masyarakat yang mempunyai landasan teologi
rasionalis adalah Muhammadiyah, muhammadiyah merupakan organisasi masa yang berlandaskan
asas asa islam berpegang teguh dalam memperjuangkan amar makruf nahi mungkar
seperti apa yang ada dalam khittah perjuangan muhammadiyah.
Kemudian paradigma yang
ke tiga adalah paradigma revivalis fundamentalis.mengapa umat islam terpuruk? Mengapa
umat islam lemah? Keduanya disebabkan umat islam tidak ber pedoman lagi dengan al
quran dan sunnah.paradigma ini hampir sama dengan paradigma tradisionalis,namun
ia lebih condong kepada masalah ke islaman.segala sesuatu harus di sandarkan
pada alquran dan hadis.maka dengan adanya kepercayaaan seperti ini lah yang
bisa menahan rezim global untuk masuk lebih dalam lagi ke negara kita.secara
tidak langsung,globalisasi selain dia mempunyai efek positif dia juga mempunyai
efek negatif.ke dua efek ini menjadi perhatian pada pengikut paradigma
ini.karena pada dasarnya mereka menganggap globalisasi mempunyai unsur menindas
dan merugikan umat islam di dalamnya yang juga melanggar aturan aturan yang ada
pada alquran dan assunah
Kemudian paradigma yang
ke tiga adalah paradigma tranformatif.paradigma transformatif merupakan
gabungan dari paradigma paradigma yang sebelumnya kita bahas.paradigma
transformis merupakan perpaduan antra paradigma tradisionalis dan moderenis dan
revivalis fundamentalis.nilai nilai yang ada pada ke tiga paredigma ini di
jadikan menjadi satu sehingga menjadi nilai baru.nah nilai nilai baru inilah
merupakan ke kuatan baru bagi bentuk perlawanan menghadapi rezim globalisasi
khususnya di indonesia.
No comments:
Post a Comment