rss
twitter
    follow me in twitter :D

Monday, March 19, 2012

Pengaruh Pembangunan Dengan Kwalitas Hidup Manusia

Ketika perang dunia pertama terjadi, negara negara  belum begitu memikirakan bagai mana menjadikan negaranya sebagai negara yang sejahtera,apa lagi mensejahterakan rakyat. Negara negara pada masa itu masih egois dan rakus  hanya memikirkan kepentingan bagai mana menguasai dan menjajah atau memperoleh tanah wilayah negara negara lain. Maka tidak asing lagi pada masa dunia pertama banyak terjadi sebuah bentuk kolonialisme , imperealisme termasuk juga feodalisme di berbagai negara bagian eropa.

namun ,saat perang dunia ketiga dimulai, di mulailah perang baru, yaitu perang ideologi komunis dan liberal antara rusia dan amerika serikat.di masa ini konflik senjata sudah mulai berkurang dengan adanya rasionalitas yang di miliki setiap negara, Khususnya negara amerika dan uni soviet. Rasionalitas  untuk mengakhiri genjatan senjata serta berbagai konflik di dalamnya timbul sebab trauma panjang, perang yang terjadi pada masa perang dunia pertama dan perang dunia kedua yang menyebabkan begitu banyak kematian warga sipil yang tidak bersalah.namun tidak sampai di sini saja , stelah itu timbul sebuah kemungkinan pada setiap negara untuk meciptakan kerja sama yang kolektif melalui hubungan bilateral, unilateral maupun multilateral dengan maksud meningkatkan stabilitas politik dan prtumbuhan ekonomi bagi setiap negara. Sehingga pada saat dunia ketiga , banyak negara negra miskin dan  berkembang berlomba lomba untuk membangun negaranya agar menjadi negara yang maju dan sejahtera bagi rakyat.

Memang teori pembangunan pada masa dunia ketiga ini sangat di agung agungkan dalam upaya menciptakan  negara yang maju dan sejahtera bagi rakyat. Secara tidak langsung memang pembangunan pembangunan di negara berkembang mempengaruhi kwalitas hidup manusia.namun yang di pertanyakan adalah, apakah itu sebuah pengaruh yang baik atau kah pengaruh yang buruk terhadap masyarakat di dalamnya?? Bila kita mencermati fenomena pembangunan yang ada pada setiap negara miskin maupun berkembang,terjadi banyak praktik praktik yang hanya menguntungkan kepentingan sepihak.artinya ada institusi institusi lain yang di untungkan oleh pembangunanisme .memang saya akui proses pembangunanisme itu terjadi dan ada, namun itu hanya terjadi hanya pada tataran negara saja, bukan  pada tataran masyarakatnya. Masyarakat hanya menjadi korban perjajian perjanjian negara atau syrat syarat ketentuan ( SOP ) agar negara bisa dikatakn sebagai negara maju. Hal ini tentu saja mempengaruhi kwalitas hidup masyarakah yang  hidup di dalamnya.kebebasan yang di terima masyarakat dari negara menjadi kebebasan yang tidak utuh bagi dirinya.karena masyarakat di paksa untuk mematuhi aturan aturan negara yang sebagian aturannya berpihak pada kepentingan negara lain.

Dalam pembangunanisme jugu menimbulkan  ketergantungan negara berkembang terhadap negara maju, khususnya dalam masalah masalah pertumbuhan ekonomi.tekanan yang di berikan oleh negara maju kepada negara miskin atau berkembang bisa jadi berbentuk bantuan bantuan yang di berikan kepada negara miskin dan berkembang.srtelah itu bantuan yang di berikan pada setiap negara waktu itu di jadikan sebagai utang yang terikat baginya, dan menuntut ke pada setiap negara agar berbalas budi dengan keramahan yang di berikanya pada waktu membantu.

Inilah yang menjadi kesalahan pada negara negara berkembang saat ini.inisiatif untuk membangun negara mereka anggap gampang dengan cara meminjam utang utang luar negri.mereka terjebak dengan alternatif satu satunya ,berhutang dan membuat kesepakatan. Namun kesepakatan ini seperti monster,di samping kesepakatan ini menghancurkan pemerintah,ia juga mempunyai efek yang berbahaya terhadap masyarakat.

Berkaca dari realitas yang terjadi pada negri ini pada masa zaman orde baru,negri ini lah salah satunya yang terkena persyaratan syetan yang di sebabkan oleh hutang hutangnya. Hutang negri ini ke pada IMF masih membekas hinggasaat ini,hutang masih belum terbayar,masyarakat juga hanya sebagian yang menikmati hasil kesejahteraan negri ini. Sementara para masyarakat  miskin juga masih ber keleleran di negri ini. Mereka menjadi korban dengan janji janji yang di ucapkan oleh pemerintah yang katanya akan menyejahterakan mereka. Perusahaan perusahaan BUMN semakin di privatisasi oleh negara lain sebab adanya liberasi , regulasi yang di tetapkan pada persyaratan ketika pertama kali ber hutang. Memang benar, tiadak ada makan malam yang gratis pagi para politikus.

Sila keadilan bagiseluruh rakyat indonesia berbalik menjadi kemelaratan seluruh rakyat indonesia. Ketergantungan telah melilit bangsa ini, pemerintah saat ini hanya memikirkan agenda agenda luar negrinya ketimbang memikirkan rakyatnya. Pemerintah sibuk untuk mencari gelar negara maju di level internasional ke timbang memikirkan raktanya agar menjadi aman dan tentram serta sejahtera di negrinya sendiri.saya sangat iri dengan negara negara yang sekandinavia, kesejahteraan bagi rakyat sungguh sangat terasa sekali. Padahal negri seperti irlandia, norwegia dll tidak mempunyai pancasila seperti yang di katakan pada sila keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.

No comments:

Post a Comment